Pages

Jumat, 11 Juli 2014

5 Kota Mati Paling Menyeramkan Di Dunia


5 mati paling menyeramkan


Apa yang dimaksud "kota mati" ? yap kota mati adalah sebuah kota dimana kota itu di tinggal para penghuni atau penduduknya karena keadaan nya yang kosong sehingga membuat kota ini terlihat menyeramkan atau mengerikan. Berikut 5 kota mati paling menyeramkan di dunia : 




1. Pripyat, Ukraina




 Pripyat merupakan satu diantara kota mati yang terletak di dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Oblast Kiev, Ukraina bagian utara, tidak jauh dari perbatasan dengan Belarus. Dulunya, kota ini memiliki status khusus sebagai kota yang berada di bawah pengawasan langsung Oblast Kiev walaupun sebenarnya masih dalam cakupan wilayah Raion Ivankiv. Kota ini juga diawasi oleh Kementerian Keadaan Darurat Ukraina sebagai bagian dari wilayah yang terletak dalam zona alienasi.

Pripyat didirikan pada tahun 1970 sebagai tempat tinggal bagi karyawan PLTN Chernobyl. Kota ini diresmikan pada tahun 1979, tetapi ditinggalkan penghuninya pada tahun 1986 pasca bencana Chernobyl. Pada masanya, Pripyat merupakan kota nuklir kesembilan di Uni Soviet dan memiliki populasi kira-kira 50.000 jiwa sebelum terjadi bencana, sesudah bencana ini kota Pripyat benar benar kosong tak berpenghuni lagi.


Stasiun Yanov (bagian dari jalur kereta api Chernigov-Ovruch) terletak kurang dari 1 km dari pusat kota. Selain itu, kota itu juga dilintasi aliran Sungai Pripyat yang dapat dilayari. Daerah ini mati sejak terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hingga 50 ribu jiwa. Pasca kejadian tersebut, lokasi ini jadi seperti museum, yang merupakan bagian dari sejarah Soviet. Apartement yang belum sempat ditempati, kolam renang, rumah sakit, dan banyak bangunan yang lain, hancur.

Isi bangunan tersebut pun dibiarkan tetap di dalamnya. Arsip-arsip, televisi, mainan anak-anak, meubel, barang berharga, pakaian dan lain-lain, semua milik keluarga-keluarga pada umumnya. Penduduk yang berkunjung ke sana hanya diperbolehkan mengambil dokumen penting, buku, dan pakaian yang tidak terkontaminasi nuklir. Akan tetapi sejak abad ke 21, justru tak lagi ada barang yang tersisa. Semua habis dibawa para penjarah.

Akibatnya bangunan tak lagi terawat, atap-atap bocor, bagian dalam bangunan pun tergenang air di musim hujan. Kota ini pun benar-benar menjadi kota mati. Ada pohon yang tumbuh di atap rumah, atau di dalam rumah


2.. Gunkan Jima, Jepang


Gunkan Jima, Jepang killer 7

Pulau ini teretak di dekat pulau Nagasaki, Jepang. Letaknya sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau ini juga dikenal sebagai Gunkan Jima, atau pulau kapal perang. Pada 1890 silam, sebuah perusahaan membeli pulau tersebut dan memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut di sekitar pulau tersebut. Di tahun 1916 mereka membangun sebuah blok apartemen untuk para pekerja, dan berfungsi melindungi dari angin topan.

Kemudian, di 1959, populasi penduduk di sana membengkak. Kepadatan penduduk saat itu mencapai 835 orang per hektar untuk keseluruhan pulau, sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia. Ketika minyak tanah menggantikan batubara pada 1960, tambang batubara mulai ditutup, termasuk di Gunkan Jima. 

Akhirnya pada 1974, perusahaan secara resmi mengumumkan penutupan tambang, dan akhirnya mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini dipakai sebagai lokasi film Battle Royal II, dan menjadi inspirasi sebuah game popular yaitu Killer7.



3.  Craco, Italia

Craco, Italia

Craco berada di daerah Basilicata, provinsi Matera, sekitar 25 mil dari teluk Taranto. Areanya khas, dipenuhi bukit berombak-ombak, dan hamparan pertanian gandum serta tanaman pertanian lainnya. Pada 1060 silam kepemilikan lahan Craco dipegang oleh uskup Arnaldo, pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan lama dengan gereja membawa pengaruh besar pada seluruh penduduk.

Di tahun 1891 populasi penduduk di sana diperkirakan lebih dari 2000 orang. Mereka banyak mendapat masalah sosial dan kemiskinan, yang membuat mereka putus asa. Sekitar 1892 dan 1922, burang lebih 1300 orang pun pindah ke Amerika Utara. Akibat kondisi pertanian yang buruk, bencana alam, gempa bumi, tanah longsor, serta peperangan, sehingga menyebabkan mereka bermigrasi secara massal. 

Dan di antara tahun 1959 dan 1972, kota ini kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Kemudian pada 1963 sisa penduduk dipindahkan ke suatu lembah dekat Craco Peschiera. Kota yang asli masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan sisa-sisa peninggalan penduduknya.

 
4. Kolmanskop, Namibia

Kolmanskop, Namibia

Di sebelah selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz terdapatlah kota bernama Kolmanskop. Pada 1908 Luderitz yang demam berlian, menuju ke padang pasir Namib bersama pasukannya untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah. Dalam waktu dua tahun terciptalah sebuah kota megah, lengkap dengan kasino, sekolah, rumah sakit, juga dengan bangunan tempat tinggal yang eksklusif, yang berdiri di lahan yang dulunya tandus dan merupakan padang pasir.

Setelah perang dunia pertama, jual beli berlian terhenti. Inilah awal kehancuran. Sepanjang 1950 kota itu mulai ditinggalkan, bangunan kokoh roboh, kebun yang cantik dan jalanan yang rapi pun terkubur dibawah pasir. Jendela dan pintu berderit-derit pada setiap engselnya, kaca-kaca jendela pecah seperti menunjukan kehancuran pada hamparan pasir yang menjulang. Sebuah kota mati baru telah dilahirkan.

Namun disana masih tampak sepasang bangunan yang berdiri dan juga terdapat gedung seperti sebuah teater yang masih dalam kondisi sangat baik. Sisanya, rumah-rumah hancur digerus pasir dan menjadi deretan rumah hantu

5. Oradour Sul Glane, Perancis


 Oradour Sul Glane, Perancis

Perkampungan Oradour Sul Glane di Perancis kondisinya sangat mengerikan. Selama perang dunia II, 642 penduduk dibantai oleh tentara Jerman sebagai pembalasan atas perlakuan Prancis pada saat itu. Jerman yang kala itu hanya berniat menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane, akhirnya menyerang perkampungan kecil itu juga. 

Menurut pengakuan saksi, penduduk pria dimasukkan dalam gudang ditembaki kakinya hingga akhirnya mati perlahan. Wanita dan anak-anak yang dimasukan dalam gereja, dan akhirnya semua mati tertembak saat berusaha keluar dari dalam sana. Kampung tersebut benar-benar dihancurkan tentara Jerman waktu itu.

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    BalasHapus
  3. Thank you very much for sharing information that will be much helpful for making coursework my effective.

    BalasHapus